Powered By Blogger

Kamis, 13 Januari 2011

Biomedik_Sistem Respirasi

SISTEM RESPIRASI
Pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut. Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
Rongga hidung -> faring ->trakea -> bronkus -> paru-paru (bronkiol dan alveolus).

Organ-organ pernapasan manusia :
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Alveolus
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

c. Laring (pangkal tenggorokkan)
Merupakan bagian pangkal dari saluran pernapasan (trakea). Laring tersusu atas tulang rawan yang berupa lempengan dan membentuk struktur jakun. Diatas laring terdapat katup (epiglotis) yang akan menutup saat menelan. Katup berfungsi mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan. Pada pangkal larink terdapat selaput suara. Selaput suara akan bergetar jika terhembus udara dari paru-paru

d. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

e. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

f. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian sampingdibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).







Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas. Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus. Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus). Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.

FUNGSI SALURAN PERNAPASAN

1. Fungsi Hidung
Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan (fonasi).

2. Fungsi Faring
Faring digunakan sebagai alat pernafasan dan pencernaan. Pada manusia faring juga digunakan sebagai alat artikulasi bunyi. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
3. Fungsi Laring
Yaitu mengatur tingkat ketegangan dari pita suara yang selanjutnya mengatur suara. Laring juga menerima udara dari faring diteruskan ke dalam trakhea dan mencegah makanan dan air masuk ke dalam trakhea.

4. Fungsi Trakea
Trakea menyediakan tempat laluan bagi udara yang di bawa masuk dan udara yang dikeluarkan, menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

5. Fungsi Bronchus
Fungsi bronchus adalah menyediakan tempat laluan bagi pengagihan udara yang dibawa masuk ke dalam paru-paru dan untuk mengeluarkan udara.

6. Fungsi Alveolus
Sebagai saluran akhir dan untuk melakukan pertukaran gas (O2 dan CO2 ). Fungsi Paru-paru Adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi.

Mekanisme Pernapasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar. Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

2. Fase ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

b. Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut :

1. Fase Inspirasi.
Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.

2. Fase Ekspirasi.
Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.

Volume udara Pernapasan
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum.
Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc).Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal.
Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc). Dengan demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan memiliki volume antara 500 cc hingga sekitar 3500 cc. Dari 500 cc udara inspirasi/ekspirasi biasa, hanya sekitar 350 cc udara yang mencapai alveolus, sedangkan sisanya mengisi saluran pernapasan.
Volume udara pernapasan dapat diukur dengan suatu alat yang disebut spirometer. Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.
Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernafasan
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang. Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein.
Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihat-kan menurut persamaan reaksi bolak-balik berikut ini :

Hb4 + O2 4 Hb O2
(oksihemoglobin) berwarna merah jernih

Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2), perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi. Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg, sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi.
Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekananO2 nya 104 mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mm hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mm hg. Di jaringan, O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat vena sistemik ke jantung. Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm hg, lebih tinggi dibandingkan vena sistemik yang hanya 45 mm Hg. Dari jantung, CO2 mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu 45 mm hg. Dari arteri pulmonalis CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2

Energi Dalam Pernafasan
Energi yang digunakan dalam kegiatan respirasi bersumber dari ATP (Adenosin Tri Fosfat) yang ada pada masing-masing sel. ATP berasal dari bahan-bahan karbohidrat yang diubah menjadi fosfat melalui tiga tahapan. Mula-mula proses glikolisis oleh enzim glukokinase membentuk piruvat pada siklus Glukosa (Tahap I) kemudian tahap II, yakni siklus krebs (TCA = Tri Caboxylic Acid Cycle) kemudian tahap III, yakni tahap transfer elektron. Glikolisis terjadi di sitoplasma, siklus krebs terjadi di mitokondria.

Biomedik_Sistem Rangka dan Otot

SISTEM RANGKA

Pengertian
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik dan memberi bentuk pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe:
1. Eksternal,
2. Internal, dan
3. Basis cairan (rangka hidrostatik),meskipun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon,otot, dan organ lainnya. Otot mempunyai kemampuan untuk berkerut (kontraksi) sehingga dpt menggerakkan tulang. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.

FUNGSI RANGKA
Beberapa fungsi rangka antara lain:
memberi bentuk tubuh
pelindung bagian-bagian tubuh yang lunak( otak,sumsum tulang belakang, jantung dan paru – paru)
menegakkan tubuh
tempat pembentukkan sel-sel darah
melekatnya otot
membentuk persendian yang berfungsi untuk gerakan
bekerja sebagai pengungkit
Tempat tersimpannya kalsium

MACAM – MACAM BENTUK TULANG
Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Tulang pipa: tulang lengan, paha, tungkai & ruas-ruas tulang jari.
b. Tulang pipih: tulang rusuk, dada, belikat, panggul, & dahi.
c. Tulang pendek: tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan, telapak kaki, dan ruas-ruas tulang belakang.



MACAM –MACAM TULANG BERDASARKAN PENYUSUNNYA
a. Tulang rawan: terdiri atas sel-sel tulang rawan/kondrosit & matriks tulang, bingkas & lentur, sedikit zat kapur.
b. Tulang sejati: terdiri atas sel-sel tulang keras (osteosit) & matriks tulang yg tersusun kolagen& zat kapur sehingga bersifat keras.

HUBUNGAN ANTAR TULANG (ARTIKULASI)
a. Diarthrosis, jika memungkinkan terjadinya gerakan leluasa (sendi: peluru, engsel, pelana, putar)
b. Amfiarthrosis, jika gerakan yg terjadi sangat terbatas
c. Sinarthrosis, jika antara 2 tulang yg dihubungkan tidak ada gerak.
Dibedakan atas: Sinkondrosis & Sinfibrosis.

BAGIAN- BAGIAN SISTEM RANGKA
Dua bagian sistem rangka adalah:
1. Rangka aksial /sumbu tubuh terdiri dari tulang-tulang yang membentuk sumbu tubuh, diantaranya adalah terdiri dari :
 Tulang tengkorak
Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, organ pendengaran dan organ penglihatan. Hubungan antar tulang yang terdapat pada tempurung kepala termasuk jenis suture, yaitu tidak ada gerak.
Bagian-bagian tengkorak ialah:
1. Kranium, berfungsi untuk melindungi otak.Mempunyai 8 keping tulang yang berdiri sendiri dan disambungkan melalui ligamentum (sendi tak bergerak).
2. Orbit, berfungsi untuk melindungi kedua bola mata.
3. Tulang hidung, berfungsi untuk menyokong jaringan hidung yang lembut.
4. Lubang telinga ,berfungsi untuk melindungi bagian dalam telinga.
5. Rahang atas (atau maksila), berfungsi menyokong barisan gigi atas.
6. Rahang bawah (atau mandibula),berfungsi menyokong barisan gigi bawah.Merupakan rahang yang dapat bergerak, yaitu untuk menguyah makanan dan sebagainya.
7. Foramen magnum, berfungsi untuk menyambung tengkorak dengan tulang belakang.
 Tulang belakang(vertebrae)
Tulang belakang atau yang disebut dengan vertebrae (baca: vertebre) berfungsi menyangga berat tubuh. Tulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan gerakan, misalnya berdiri, duduk atau berlari.
Tulang belakang terdiri dari beberapa bagian,yaitu :
1. Tulang Leher( Serviks),
2. Tulang punggung (Thorax),
3. Tulang pinggang (Lumbar),
4. Tulang selangkang (Sacrum), dan
5. Tulang ekor (Koksigea).
 Tulang dada (sternum)
Tulang dada (sternum) membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung.
 Tulang rusuk(costa)
Tulang rusuk (costa) membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk (costa) juga berhubungan dengan tulang belakang (vertebrae).

2. Rangka penyokong / apendikular, merupakan rangka yang menyusun alat gerak. Rangka apendikuler terdiri :
 Tulang anggota gerak atas, terdiri atas:
1). Tulang selangka (Klavikula)
Tulang selangka (Klavikula) merupakan tulang leher membentuk bagian depan bahu.
2). Tulang belikat (Skapula)
Tulang belikat (skapula) terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
3) Tulang pangkal lengan (Humerus), hasta (Ulna), Pengumpil (Radius)
Tulang pangkal lengan (Humerus) bersama dengan tulang pengumpil (Radius) dan tulang hasta (Ulna) menyusun lengan atas dan lengan bawah.
4)Tulang Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari. Jari tangan terdiri dari tiga ruas kecuali ibu jari yang hanya mempunyai dua ruas.



 Tulang anggota gerak bawah, terdiri atas :
1. Tulang panggul (Koksa)
Setiap makhluk vertebrata memiliki jumlah tulang panggul (Koksa) sebanyak dua bagian.1 bagian terdapat pada bagian kiri dan 1 bagiannya lagi pada bagian kanan. Tulang panggul membentuk tulang gelang panggul yang berfungsi untuk menahan berat tubuh. Sewaktu lahir setiap tulang panggul (Koksa) sebetulnya terdiri dari 3 tulang yaitu ileum, ischium, dan pubis. Namun, setelah dewasa ketiga tulang ini bersatu menjadi tulang panggul (koksa).
2. Tulang tempurung lutut
3. Tulang betis
4. Tulang kering
5. Tulang kaki : Tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki,tulang jari – jari kaki.

SUSUNAN RANGKA MANUSIA
Susunan tulang rangka manusia dapat
di golongkan menjadi 3 bagian yaitu:
I. Tengkorak
a. Bagian kepala
 1 tulang dahi
 2 tulang ubun-ubun
 1 tulang kepala belakang
 2 tulang baji
 2 tulang pelipis
b. Bagian muka
 2 tulang rahang atas
 2 tulang rahang bawah
 2 tulang pipi
 2 tulang langit-langit
 2 tulang.hidung
 2 tulang air mata
 1 tulang lidah

II. Badan
a. Ruas tulang belakang
 7 ruas tulang leher
 12 ruas tulang punggung
 5 ruas tulang pinggang
 5 ruas tulang kelangkang
 4 ruas tulang ekor

b. Tulang dada

c. Tulang rusuk
 7 pasang tulang rusuk sejati
 3 pasang tulang rusuk palsu
 2 pasang tulang rusuk

d. Tulang gelang bahu
 2 tulang belikat
 2 tulang selangka

e. Tulang panggul
 2 tulang usus
 2 tulang duduk
 2 tulang kemaluan

III. Tulang anggota gerak
a. Tulang lengan
 2 tulang lengan atas
 2 tulang hasta
 2 tulang pengumpil
 2 x 8 tulang pergelangan tangan
 2 x 5 tulang telapak tangan
 2 x 14 ruas tulang jari tangan (tiap 3 ruas kecuali ibu jari)


b. Tulang tungkai
 2 tulang paha
 2 tulang tempurung lutut
 2 tulang kering
 2 tulang betis
 2 x 7 tulang pergelangan kaki
 2 x 5 tulang telapak kaki
 2 x 14 ruas tulang jari kaki (tiap jari 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas)


OTOT
Pengertian
Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi. Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago).

Sistem Otot
Jenis-jenis Otot :
 Otot Polos, otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluranpencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
 Otot Lurik/otot rangka, memiliki kontraksi yang berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

 Otot Jantung (miokardium), jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik,meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

 Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh. Otot rangka dapat kita kaji lebih dalam misalnya dengan mempelajari otot gastroknemus pada katak. Otot gastroknemus katak banyak digunakan dalam percobaan fisiologi hewan. Otot ini lebar dan terletak di atas fibiofibula, serta disisipi oleh tendon tumit yang tampak jelas (tendon Achillus) pada permukaan kaki.

Cara Kerja Otot
Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek (berkontraksi) dan mengendur (relaksasi)
Cara kerja otot dapat dibedakan :
 Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi. Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan atas.
 Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi. Contoh : otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah, otot-otot dada, - otot-otot perut
Kekuatan otot
Peningkatan kekuatan otot awalnya disebabkan oleh perbaikan kontrol sistem saraf motorik seperti penyelarasan rekrutmen motor unit, penurunan penghambatan autogen Golgi tendon organ, koaktivasi otot agonis dan antagonis serta frekuensi impuls motorik yang menuju motor unit. Perubahan struktur dapat terjadi sebagai akibat latihan kekuatan, baik di neuromuscular junction maupun di serat otot. Pembesaran otot, atau disebut juga hipertrofi otot dapat terjadi sebagai akibat dari latihan kekuatan otot.
Pada otot yang hipertrofi terjadi peningkatan jumlah miofibril, filamen aktin dan miosin, sarkoplasma, serta jaringan penunjang lainnya. Peningkatan pembentukan protein yang dipengaruhi oleh testosteron diduga sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan ini .
Akibat latihan daya tahan, otot juga akan mengalami sedikit hipertrofi namun adaptasi terbesar terjadi pada proses biokimiawi di dalam otot. Mitokondria otot meningkat jumlahnya, disertai peningkatan jumlah dan aktivitas enzim oksidatif yang ditunjang oleh perubahan struktur lain yang menunjang peningkatan kerja otot seperti peningkatan mikrosirkulasi otot.
Penelitian selanjutnya memperlihatkan bahwa otot yang terlatih daya tahannya (endurance-trained) dapat lebih efektif menggunakan trigliserida, glukosa dan asam lemak bebas sebagai sumber energy sedemikian rupa sehingga sumber energi utama otot tersebut pada waktu latihan atau aktivitas berubah dari karbohidrat menjadi lemak.
Mekanisme Kerja OTOT
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif dari filamen-filamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah banyak.Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H. selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk komplek aktin-miosin.

Kontraksi otot dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. Treppe atau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali pada suatu serabut otot karena stimulasi berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan aktivitas miofibril.
2. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan summasi bergelombang).
3. Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu sendiri.
4. Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.
5. Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui mekanisme pemompaan.

Biomedik_Darah

DARAH

Pengertian
Darah berasal dari bahasa Yunani yaitu haima, dari akar kata hemo atau hemato. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan- bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Komposisi Darah
Darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Pada orang dewasa yang sehat terdapat 4 – 5 L darah dalam tubuhnya.

Plasma Darah, terdiri dari :
1. Albumin
2. Bahan pembeku darah
3. Immunoglobin (antibodi)
4. Hormon
5. Berbagai protein dan garam
Susunan serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air: 91,0%
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll)
Korpuskula darah terdiri dari:
 Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
 Sel-sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang. Pertama kali di bentuk, sel darah merah mempunyai inti sel seperti sel-sel yang lain, namun dalam perkembanganya pada sumsum tulang, sel terisi oleh hemoglobin dan inti sel menyusut, kemudian lenyap. Akibatnya, sel darah merah dewasa tidak mempunyai inti sel. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Sel-sel darah merah dapat hidup sampai 120 hari.
Bentuk eritrosit adalah bulat atau bikonkaf (bagian tepi lebih tebal dari bagian tengah), tanpa inti, diameter 7,5 mikron, luas 120 mikron2, volume 85 mikron3. Memiliki membran sel yang terdiri dari:
protein 65%, lipid (lemak)
32 % dan karbohidrat 3 %.
Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. Jumlah eritrosit untuk pria dan wanita:
 Jumlah untuk pria 5,0-5,5 Juta/dL
 Jumlah untuk wanita 4,5 -5,0 Juta/dL

Hemoglobin
Pengikatan zat besi juga berlangsung di dalam darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yaitu suatu figmen merah yang mngandung zat besi. Ketika darah melewati paru-paru, oksigen terikat pada zat besi pada hemoglobin sel darah merah. Kemudian sel darah merah bergerak ke jaringan lain, tempat hemoglobin melepaskan oksigen dan selanjutnya oksigen berdifusi ke dalam sel. Sel-sel tubuh menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi dari sari-sari makanan seperti karbohidrat, lemak dan protein.
Karbohidrat sebagai hasil samping dari proses tersebut berdifusi ke dalam darah. Sel-sel darah merah dan plasma membawa karbondioksida, menuju jantung kemudian di pompa ke paru-paru. Di dalam paru-paru, karbondioksida dari darah berdifusi ke alveoli, kemudian dihembuskan ke luar tubuh melalui udara pernapasan. Memiliki satuan yaitu % Hb atau g/dL.Secara genetis Hb mempunyai 146 pasangan basa .Hb normal memiliki nomer 6 glutamin (glu) .Sedangkan Hb yang tidak normal memiliki nomer 6 valine (val).Hb pada pria 15,4 g/dL sedangkan Hb wanita 13,8 g/dL.
 Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%).
Keping-keping darah berbentuk tipis, kecil dan bentuknya tidak teratur. Keping-keping darah hanya mampu hidup antara 5 samapai 9 hari saja. Walaupun masa hidup yang teramat pendek, keping-keping darah penting bagi tubuh, yaitu berperan dalam proses penutupan luka dan pemulihannya, sehingga tubuh bebas dari penyakit.
Keping darah atau trombosit, yang merupakan unsur berukuran paling kecil penyusun sumsum tulang, sangat berperan dalam proses pembekuan darah. Protein bernama faktor Von Willebrand terus-menerus mengalir ke seluruh penjuru aliran darah. Protein ini bertugas memastikan bahwa tidak ada luka yang terlewatkan oleh trombosit. Trombosit yang terjerat di tempat terjadinya luka mengeluarkan suatu zat yang dapat mengumpulkan trombosit-trombosit lain di tempat tersebut. Sel-sel trombosit ini kemudian memperkuat luka yang terbuka tersebut. Trombosit lalu mati setelah melakukan tugas menemukan tempat luka.

Trombin adalah protein lain yang membantu pembekuan darah. Zat ini dihasilkan hanya di tempat yang terluka, dan dalam jumlah yang tidak boleh lebih atau kurang dari keperluan. Selain itu, produksi trombin harus dimulai dan berakhir tepat pada saat yang diperlukan. Dalam tubuh terdapat lebih dari dua puluh zat kimia yang disebut enzim yang berperan dalam pembentukan trombin. Enzim ini dapat merangsang ataupun bekerja sebaliknya, yakni menghambat pembentukan trombin. Proses ini terjadi melalui pengawasan yang cukup ketat sehingga trombin hanya terbentuk saat benar-benar terjadi luka pada jaringan tubuh. Setelah enzim-enzim pembantu proses pembekuan darah tersebut mencapai jumlah yang cukup, kumpulan protein yang disebut fibrinogen terbentuk. Dalam waktu singkat, terbentuklah benang-benang yang saling bertautan, saling beranyaman dan membentuk jaring pada tempat keluarnya darah. Sementara itu, trombosit atau keping-keping darah yang sedang berpatroli tanpa henti, terperangkap dalam jaring dan mengumpul di tempat yang sama yang akan menyebabkan darah menggumpal. Ketika luka telah sembuh sama sekali, gumpalan tersebut akan hilang.

Mekanisme penutupan luka ::
Ketika luka pada tubuh mulai mengeluarkan darah, sebuah enzime yang disebut tromboplastin yang dihasilkan sel-sel jaringan yang terluka bereaksi dengan kalsium dan protrombin di dalam darah. Akibat reaksi kimia, jalinan benang-benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung, yang kemudian mengeras. Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, dan mengalami penandukan sehingga membentuk keropeng.
Di bawah keropeng ini, atau lapisan pelindung, sel-sel baru sedang dibentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah selesai diperbaharui, keropeng tersebut akan mengelupas dan jatuh.
Sistem yang memungkinkan pembentukan darah beku, yang mampu menentukan sejauh mana proses pembekuan harus terjadi, dan yang dapat memperkuat serta melarutkan gumpalan darah beku yang telah terbentuk.
Selembar jaringan otot khusus membungkus pembuluh darah. Ketika otot mengerut, pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah. Gambar di sebelah kanan adalah penampang pembuluh yang menyempit. Inilah sebabnya bagian dalamnya bergelombang (kiri). Di sekeliling pembuluh darah, terdapat sejumlah urat otot (merah) dan saraf (biru).
Selain mengatasi luka yang dapat terlihat, pembekuan darah juga sangat diperlukan untuk memulihkan kerusakan pada pembuluh darah kapiler dalam tubuh yang terjadi setiap saat. Meski tidak terlihat, terdapat pendarahan kecil di dalam tubuh secara terus-menerus. Pendarahan yang kemudian terjadi segera diatasi oleh sistem pembekuan darah, dan pembuluh kapiler dibentuk kembali seperti sedia kala. Jika benturan lebih keras terjadi, maka akan terjadi pendarahan yang lebih parah dalam tubuh dan menimbulkan luka memar yang umumnya disebut turning purple atau berubah menjadi ungu. Seseorang yang sistem pembekuan darahnya tidak berfungsi dengan baik, misalnya pada penderita hemofilia, harus menghindari benturan sekecil apa pun. Penderita dengan hemofilia sangat parah tidak mampu hidup lama. Sebab, pendarahan kecil saja, misalnya akibat terpeleset dan jatuh, sudah cukup untuk mengakhiri hidupnya.
 Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit memiliki jumlah 5000 – 10000 sel/dL.Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.

Ciri-ciri sel darah putih :
• Amoeboid, yaitu dapat merubah bentuk
• Fagositosit ,yaitu dapat memakan terutama bakteri, virus, parasit lainnya
• diapedesis ,yaitu dapat keluar masuk jaringan dan pembuluh darah

Trombosit
Trombosit, atau trombosit (dari θρόμβος Yunani - «bekuan» dan κύτος - «sel»), yang besar, berbentuk jelas fragmen-sel secara teratur (sel yaitu yang tidak memiliki inti yang mengandung DNA), 2-3 pM diameter, yang berasal dari fragmentasi prekursor megakaryocytes . yang umur rata-rata trombosit yang biasanya hanya 5 sampai 9 hari. Platelet memainkan peranan penting dalam hemostasis dan merupakan sumber alami faktor pertumbuhan . Mereka beredar di darah dari mamalia dan terlibat dalam hemostasis , yang menyebabkan pembentukan bekuan darah . Trombosit normal pada individu yang sehat adalah antara 150.000 dan 450.000 per ßl (mikroliter) darah (150-450 x 10 9 / L )
Jika jumlah trombosit terlalu rendah, berlebihan perdarahan dapat terjadi. Namun, jika jumlah trombosit terlalu tinggi, gumpalan darah dapat terbentuk ( trombosis ), yang dapat menghambat pembuluh darah dan mengakibatkan peristiwa seperti stroke , infark miokard , emboli paru atau penyumbatan pembuluh darah ke bagian lain dari tubuh , seperti ekstremitas dari lengan atau kaki adalah. Sebuah kelainan atau penyakit dari trombosit disebut thrombocytopathy, yang dapat berupa rendahnya jumlah platelet ( trombositopenia ), penurunan fungsi platelet ( thrombasthenia ), atau peningkatan jumlah platelet ( trombositosis ).
Ada gangguan yang mengurangi jumlah trombosit, seperti heparin-trombositopenia yang diinduksi (HIT) atau purpura thrombocytopenic trombotik (TTP) yang biasanya menyebabkan trombosis atau pembekuan, bukan pendarahan.


Hemostatis
Hemostasis atau hemostasis (dari bahasa Yunani Kuno : haimóstasis αἱμόστασις " obat penahan darah (obat) ") adalah proses kompleks yang menyebabkan proses pendarahan untuk berhenti. Hal ini mengacu pada proses menjaga darah dalam pembuluh darah yang rusak (kebalikan dari hemostasis adalah perdarahan ). Sebagian besar waktu ini termasuk perubahan darah dari cairan ke keadaan padat. Pembuluh darah utuh adalah pusat untuk kecenderungan darah untuk menggumpal moderator. Para endotel sel kapal utuh mencegah pembekuan darah dengan sekresi seperti molekul heparin dan thrombomodulin dan mencegah agregasi platelet oleh sekresi nitric oksida dan prostasiklin . Bila terjadi cedera endotel, sel endotel menghentikan sekresi dan agregasi inhibitor koagulasi dan bukannya mengeluarkan faktor von Willebrand dan jaringan tromboplastin yang memulai pemeliharaan hemostasis setelah cedera. Hemostasis memiliki tiga langkah utama: 1) vasokonstriksi, 2) penyumbatan sementara istirahat dengan plug trombosit, dan 3) pembekuan darah, atau pembentukan gumpalan yang menutup lubang tersebut sampai jaringan diperbaiki.
Fungsi Darah
Ada beberapa fungsi darah ,yaitu:
Pada Tubuh Manusia :
1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
6. Menjaga suhu temperatur tubuh
7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh(7.0-7.2) .Mengentalkan darah karena mempunyai plasma protein (albumin, fibrinogen, globulin)

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).

Golongan darah
Sebuah jenis darah (juga disebut golongan darah) adalah klasifikasi darah berdasarkan ada atau tidaknya warisan antigen zat pada permukaan sel darah merah (sel darah merah). Antigen ini berupa protein , karbohidrat , glikoprotein , atau glycolipids , tergantung pada sistem kelompok darah. Beberapa antigen juga hadir di permukaan jenis lain dari sel-sel berbagai jaringan . Beberapa dari antigen sel darah merah permukaan yang berasal dari satu allele (atau sangat berhubungan erat gen ), bersama membentuk suatu sistem golongan darah. Darah jenis tersebut diwariskan dan merupakan kontribusi dari kedua orang tuanya. Sebanyak 30 sistem golongan darah manusia sekarang diakui oleh Masyarakat Internasional Transfusi Darah (ISBT).

ABO kelompok sistem darah
Sistem ABO adalah kelompok sistem yang penting darah-paling-transfusi darah manusia. Terkait anti-A antibodi dan antibodi anti-B biasanya Immunoglobulin M , disingkat IgM , antibodi. ABO antibodi IgM dihasilkan pada tahun-tahun pertama kehidupan oleh sensitisasi terhadap zat lingkungan seperti makanan, bakteri , dan virus . O dalam ABO sering disebut 0 (nol, atau null) dalam bahasa lain.

Sistem Rh
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.

kompatibilitas sel darah merah
• Golongan darah AB individu memiliki kedua antigen A dan B pada permukaan sel darah merah mereka, dan mereka serum darah tidak mengandung antibodi terhadap antigen A atau B. Oleh karena itu, seorang individu dengan golongan darah AB dapat menerima darah dari kelompok manapun (dengan AB yang lebih baik), tetapi dapat menyumbangkan darah hanya untuk individu lain jenis AB.
• Golongan darah A individu memiliki antigen A pada permukaan sel darah merah mereka, dan serum darah yang mengandung IgM antibodi terhadap antigen B. Oleh karena itu, kelompok individu A dapat menerima darah hanya dari individu-individu dari kelompok A atau O (dengan A menjadi lebih baik), dan dapat menyumbangkan darah ke orang dengan tipe A atau AB.
• Golongan darah B individu memiliki antigen B pada permukaan sel darah merah mereka, dan serum darah yang mengandung antibodi IgM terhadap antigen A. Oleh karena itu, individu kelompok B dapat menerima darah hanya dari individu-individu dari kelompok B atau O (dengan B yang lebih baik), dan dapat menyumbangkan darah ke orang dengan tipe B atau AB.
• Golongan darah O (atau golongan darah nol di beberapa negara) individu tidak memiliki salah satu atau B antigen A pada permukaan sel darah merah mereka, tetapi serum darah mereka mengandung IgM anti-A-B antibodi dan antibodi anti terhadap golongan darah A dan B antigen. Oleh karena itu, kelompok individu O dapat menerima darah hanya dari individu kelompok O, tetapi dapat menyumbangkan darah kepada individu-individu dari golongan darah ABO (yaitu A, B, O atau AB). Jika ada yang membutuhkan transfusi darah dalam keadaan darurat yang sangat mengerikan, dan jika waktu yang dibutuhkan untuk memproses darah penerima akan menyebabkan penundaan merugikan, darah O negatif dapat dikeluarkan.
Kompatibilitas Plasma
Plasma kompatibilitas bagan
Selain sumbangan untuk golongan darah yang sama; plasma dari jenis AB dapat diberikan ke A, B dan O; plasma dari tipe A dan B dapat diberikan kepada O.
Penerima bisa menerima plasma golongan darah yang sama, namun jika tidak-penerima kompatibilitas donor untuk plasma darah adalah kebalikan dari sel darah merah: plasma diekstraksi dari darah tipe AB bisa ditransfusikan kepada individu-individu dari golongan darah, individu-individu dari golongan darah O dapat menerima plasma dari kelompok darah, dan plasma tipe O hanya dapat digunakan oleh penerima tipe O.

D antibodi Rh jarang terjadi, sehingga umumnya tidak darah positif maupun negatif D D mengandung antibodi anti-D. Jika donor potensial yang ditemukan memiliki antibodi anti-D atau darah yang kuat antibodi kelompok atipikal oleh skrining antibodi di bank darah, mereka tidak akan diterima sebagai donor (atau di beberapa bank darah darah akan tertarik tetapi produk tersebut akan harus sesuai label), karena itu, donor darah plasma yang dikeluarkan oleh bank darah dapat dipilih untuk bebas dari antibodi D dan bebas dari antibodi atipikal lainnya, dan donor plasma dikeluarkan dari sebuah bank darah akan cocok untuk penerima yang mungkin menjadi D positif atau negatif D, selama sebagai plasma darah dan penerima yang kompatibel ABO.

ilmu gizi dasar_Lemak

LEMAK
Definisi
istilah umum dari suatu senyawa organic atau sekelompok senyawa nitrogen yang bahan-bahannya mengandung asam lemak baik dalam bentuk cair (OILS) atau minyak maupun bentuk padat (FATS) atau lemak.
Para ahli gizi mengelompokkan lemak dan minyak dengan nama lipida. Temasuk kelompok lipida adalah zat-zat lain selain lemak dan minyak, misalnya lipoprotein dan kolesterol. Beberapa lipida mengandung zat lain seperti fosfor, nitrogen, karbohidrat, dan protein.

Klasifikasi Klasifikasi lemak secara umum ada tiga golongan yaitu:
1.Simple Lipids / lemak sederhana adalah asam lemak dengan berbagai macam alkohol contoh : mono gliserol, di gliserol, tri gliserol, asam lemak + alkohol.

2.Compound lipids / lemak majemuk adalah gliserol yang berikatan dengan zat kimia lainnya, misalnya : Phospolipid, Glycolipid, Lipoprotein.

3.Deripat lipids / turunan lemak adalah merupakan zat-zat yang berasal dari kombinasi antara lemak sederhana dengan lemak majemuk seperti asam lemak dengan alkohol.


Lemak didalam tubuh dibedakan atas:
1. Lemak yang merupakan bagian sel
Berfungsi memperkuat sel terutama sebagian membran sel.

2. Lemak yang merupakan simpanan energi
Berupa jaringan lemak. Sebagian besar jaringan lemak berupa lemak putih seperti yang teerdapat dibawah kulit dan sekitar organ.


3. Lemak metabolik
Merupakan lemak yang mengalami perubahan metabolik menghasilkan zat khusus mempunyai arti penting secara hayati maupun gizi. Pelepasan energi yang terdapat didalam lemak simpanan, didahului oleh perubahan lemak itu ke dalam bentuk metabolik yang dapat diuraikan. Contoh lain kolesterol, yang mengalami perubahan didalam kelenjar adrenal (anak ginjal) menjadi berbagai jenis hormon steroid. Lemak simpanan tidak hanya berasal dari lemak makanan, tetapi juga dari karbohidrat dan protein yang diubah menjadi lemak didalam tubuh. Selama peredaran didalam darah, lipoprotein dapat membawa kolesterol. Lipoprotein berdensitas rendah (low density lipoprotein) menyangkut kolesterol dari hati ke sel, lipoprotein berdensitas tinggi (high density lipoprotein) menyangkut kolestrol dari sel ke hati.

Fungsi Lemak
Lemak didalam makanan berfungsi:
1. Memberi rasa gurih, sedap sehingga makanan menjadi lebih enak dan beraroma.

2. Menghasilkan kekenyangan lebih lama daripada karbohidrat dan protein, karena waktu untuk mencernakannya paling lama.

3. Memperkecil volume makanan sumber energi karena kandungan energi didalam lemak lebih banyak dua kali kandungan energi dari karbohidrat dan protein.

4. Sebagai sumber zat yang diperlukan oleh tubuh, terutama asam lemak esensial dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak.

5. Menghasilkan penampilan dan tekstur makanan yang disukai. Contoh eskrim yang mengandung lemaktampil beda darin es loli yang dibuat dari larutan gula saja.
Tekstur makanan dipengaruhi oleh jenis dan jumlah lemak yang digunakan pada pembuatannya. Penggunaan lemak menghasilkan makanan padat energi, yaitu mengandung banyak energi dalam volume kecil berguna dalam pembuatan makanan untuk bayi dan anak balita yang kapasitas lambungnya
maih kecil.

Lemak didalam tubuh mempunyai fungsi:
1. Agar protein dapat menjalankan fungsinya sebagai zat pembangun, maka kebutuhan energi tubuh hendaknya dipenuhi oleh konsumsi karbohidrat dan lemak.

2. Sebagai cadangan energi berupa jaringan lemak.

3. Lemak dibawah kulit befungsi sebagai insulator sehingga tubuh dapat mempertahankan suhu normal,yaitu 36-37'.

4. Sebagai bantal pelindung bagi organ vital seperti bola mata dan ginjal.

5. Diperlukan dalam penyerapan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak. Contohnya adalah penyerapan karoten dari sayuran yang dimasak sebagai sayur asam lebih sedikit daripada dimasak sebagai sayur lodeh.

SUMBER LEMAK
Lemak yang kita gunakan dalam hidangan makanan ada yang jelas tampak, seperti minyak goreng, margarin, mentega, lemak pada sate, lemak diantara otot daging, lapisan lemak dibawah kulitnya ayam. Lemak lain tidak jelas tampak seperti lemak dalam telur, ikan, susu, dan makanan berlemak.



Bahan Makanan Sumber Lemak
Dari bahan makanan hewani:
1. Daging sapi
2. Daging ayam
3. Telur ayam
4. Ikan makarel
5. Ikan mas
6. Susu sapi

Dari bahan makanan nabati:
1. Biji mete
2. Kelapa
3. Kacang tanah
4. Kedelai
5. Jagung
6. Minyak kelapa
7. Minyak kedelai
8. Margarin

Sumber asam lemak:
1. Minyak jagung
2. Wijen
3. Kedelai
4. Biji mete
5. Margarin
6. Beras
7. Jagung
8. Daging ayam
9. Telur ayam
10. Ikan mas


Akibat kekurangan lemak:

-Kekurangan asam lemak esensial (omega-3 dan omega -6) pada masa janin mengakibatkan penurunan
pada pertumbuhan otak.
-Pertumbuhan otak yang terganggu akan mengakibatkan penurunan fungsi otak, yaitu kemampuan kognitif rendah yang tidak dapat diperbaiki kemudian.
-Kekurangan asam linoleat pada anak-anak dan orang dewasa mengakibatkan kelainan pada kulit yaitu ekzema. Pada ekzema kulit mengalami inflamasi yaitu radang disertai panas kering dan bersisik.
-Penyerapan vitamin yang larut dalam lemak menjadi rendah.

Akibat kelebihan lemak:
-Mengakibatkan kegemukan karena kadar energi didalam lemak lebih dari dua kali kadar energi didalam
karbohidrat.
-Peningkatan kadarkolesterol didalam darah merupakan faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah,
dengan gejala awal tekanan darah tinggi ( hipetensi).

Lemak dalam kaitannya pada proses pencernaan, penyerapan, dan metabolisme

Pencernaan lemak lebih rumit daripada pencernaan karbohidrat dan protein, karena lemak tidak larut didalam air. Didalam mulut dan lambung terdapat enzim penguraian lemak, namun hampir seluruh pencernaan lemak terjadi didalam usus halus. Metabolisme ialah proses penguraian dan pembentuksn kembali zat gizi didalam tubuh. Proses ini dimulai dengan tahap pemasukan zat gizi yang didalam keadaan normal melalui proses makanan. Penguraian lemak menghasilkan monogliseridi, digleserida, asam lemak, dan gliserol. Hasil uraian lemak bergabung lagi dengan empedu, membentuk misel yang larut didalam air. Misel inilah yang dapat melalui sel usus sehingga hasil uraian lemak dapat diserap.

Setelah mengantar hasil uraian lemak, empedu kembali ke kandungan empedu.
Gliserol dan asam lemak berantai pendek dan sedang diserap langsung kedalam sirkulasi darah, karena larut didalam air. Selama dalam sirkulasi darah menuju sel, mereka bergabung dengan albumin darah sebagai pembawanya. Gliserida dibentuk kembali didalam sel usus menjadi triglerisida. Trigleserida bergabung dengan suatu protein menjadi kilomikron, sejenis lipoprotein. Kilomikron ke dalam sirkulasi limfe, kemudian masuk kedalam sirkulasi limfe, kemudian masuk kedalam sirkulasi darah. Sampai di sel, lemak digunakan untuk membangun atau disimpan sebagai cadangan energi atau dihasilkan untuk menghasilkan energi.

Bayi baru lahir dapat mencernakan lemak tetapi tidak seefisien pada anak yang lebih besar atau orang dewasa karena sekresi enzim lipase dari pankreas dan sekresi empedu belum cukup. Pencernaan lemak pada bayi baru lahir dibantu oleh lipase yang dipergunakan dimulut. Air susu ibu jug mengandung lipase (Garrow and James).

ilmu gizi dasar_Karbohidrat

Bahan gizi yang diperlukan seseorang mencakup:
-protein
-karbohidrat
-lemak
-mineral
-vitamin
Tentu saja air, karena merupakan kebutuhan pokok pula; karenan tanpa air tidak dapat berlangsung pencernaan, metabolisme dan transportasi bahan-bahan yang diperlukan atau bahan yang harus dikeluarkan dari tubuh.

KARBOHIDRAT
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida yang berasal dari bahasa Yunani σάκχαρον, sakcharon, berarti "gula").
Golongan karbohidrat antara lain adalah gula, tepung, dan selulosa berasal dari tumbuhan. Molekul karbohidrat tersususn atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).

Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi dan memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu juga, dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.



sinar matahari
6 CO2 + 6H2O ---------------------------------- C6H12O6 + 6O2
klorofil karbohidrat

Susunan kimia
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Perbandingan antara hidrogen dan oksigen pada umumnya 2:1 seperti halnya dalam air oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang peranan penting dalam ilmu gizi.
PENGELOMPOKAN
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan:
1. Karbohidrat sederhana/gula sederhana
2. Karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana di dalam satu molekul.
KARBOHIDRAT SEDERHANA
Karbohidrat sederhana terdiri atas:
(1) Monosakarida
Terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5]
(2) Disakarida
Terdiri atas ikatan 2 monosakarida di mana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air [C12(H2O)11]

(3) Gula Alkohol
Merupakan bentuk alkohol dari monosakarida
(4) Oligosakarida
Gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa
Monosakarida
Monosakarida dikenal juga sebagai heksosa , karena terdiri dari 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH).
Ada tiga jenis heksosa penting dalam ilmu gizi, yaitu:
•Glukosa
•Fruktosa
•Galaktosa
Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu: 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifatlain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya dalam bentuk isomer dekstro (D). Jenis heksosa yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakrida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa. seperti:ribosa, xilosa, dan arabinosa.
` Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting dala ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia.

Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah adalah yang paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa C6H12O6 namun strukturnya berbeda. Sepertiga dari gula madu terdiri atas fruktosa. Di dalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan sakarosa.
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan sakarosa
Manosa, jarang terdapat di dalam makanan, Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
Pentosa, merupakan bahian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
Disakarida
Ada empat jenis disakarida, yaitu:
a. Sukrosa atau sakarosa
b. Maltosa
c. Laktosa
d. Trehalosa
Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain melalui reaksi kondensasi. Kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik melalui astu atom oksigen (O). Ikatan glukosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis.

Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida.
a. Sukrosa atau sakarosa
Dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Sukrosa juga terdapat dalam buah, sayuran, dan madu. Bila dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Gula invert ialah pembuatan pada sirup yang menggunakan sebagian sukrosa (gula pasir) akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa.
b. Maltosa
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Dalam proses berkecambah pati yang terdapat dalam padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraikan menjadi unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih yang sedang tumbuh. Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit glukosa
c. Laktosa
Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6,8 gram per 100 ml, sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gram per 100 ml. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh menyebabkan gejala kembung, kejang perut,dan diare
d. Trehalosa
Seperti maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagi gula jamur. Sebanyak 15 % bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.

Gula alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis.
Ada empat jenis gula alkohol:
1. Sorbitol
2. Manitol
3. Dulsitol
4. Inositol
Sorbitol
Terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat mengubah gugus aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol (CH2OH). Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60 % bila dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah di dalam hati menjadi glukosa. Mengomsumsi sorbitol lebih dari lima puluh gram sehari dapat menyebabkan diare pada penyakit diabetes. Sorbitol tidak mudah dimetabolisme oleh bakteri dalam mulut sehingga tidaj menimbulkan karies gigi. Sorbitol banyak digunakan dalam penbuatan permen karet.
Manitol dan Dulsitol
Alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara komersial manitol diekstraksi dari sejenis rumpur laut dan banyak digunakan dalam industri pangan.
Inositol
Merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdapat dalam banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia. Bentuk esternya dengan asam fitat menghambat absorpsi kalsium dan zat besi dalam usus halus.


Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida (oligo berarti sedikit)
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis ini oligosakarida ini terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim pencernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serelia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus.
KARBOHIDRAT KOMPLEKS
Karbohidrat kompleks terdiri atas:
1. Polisakarida yang terdiri dari lebih dua ikatan monosakarida
2. Serat yang dinamakan polisakarida nonpati
Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang.
Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Amilosa merupakan rantai panjang unit glukosa yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin adalah polimer yang susunannya bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap cabang.

Dekstrin merupakan produk antara pencernaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa (tube feeding). Dekstrin lebih manis daripada pati dengan daya larut lebih tinggi dan lebih mudah dicernakan
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dn hewan, terutama di dalam hati dan otot. Glikogen terdiri atas unit-unit glukosa dalam bentuk rantai lebih bercabang daripada amilopektin. Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang penting dalam makanan , karena hanya terdapat di dalam makanan berasal dari hewani dalam jumlah terbatas.
Polisakarida Nonpati/Serat
Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang menyatakan polisakrida dinding sel.
Ada dua golongan serat, yaitu:
1. Tidak dapat larut dalam air
2. Dapat larut dalam air
Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah: selulosa, hemiselulosa, dan lignin
Serat yang dapat larut dalam air adalah: pektin, gum, mukilase, glukan, dan algal.
Selulosa merupakan bagian utama dinding sel tumbuh-tumbuhan yang terdiri atas polimer linier panjang hingga 10.000 unit glukosa terikat dalam bentuk iktan beta (1-4).
Hemiselulosa merupakan bagian utama serat serealia yang terdiri atas polimer bercabang heterogen heksosa, pentosa, dan asam uronat.
Lignin terdiri atas polimer karbohidrat yang relatif pendek yaitu antara 50-2000 unit. Lignin memberi kekuatan pada struktur tumbuh-tumbuhan, oleh karena itu merupakan bagian keras dari tumbuh-tumbuhan sehingga jarang dimakan.

Pektin, gum, dan mukilase terdapat di sekeliling dan di dalam sel tumbuh-tumbuhan. Ikatan-ikatan ini larut dan mengembang di dalam air sehingga membentuk gel. Oleh karena itu, di dalam industri pangan digunakan sebagai pengental, emulsifier, dan stabilizer. Pektin merupakan polimer ramnosa dan asam galakturonat denagn cabang-cabang yang terdiri atas rantai galaktosa dan arabinosa.
Gum adalah polisakarida larut air terdiri atas 10.000-30.000 unit yang terutama terdiri atas glukosa, galaktosa, manosa, arabinosa, ramnosa, dan asam uronat.
Mukilase merupakan srtuktur kompleks yang mempunyai ciri-ciri khas, yaitu memiliki komponen asam D-galakturonat.
Beta-glukan terutama terdiri atas polimer glukosa bercabang yang terikat dalam bentuk Beta (1-3) dan Beta (1-9). Beta-glukan terdapat dalam serealia, terutama di dalam oat dan barley dan berperan dalam menurunkan kolesterol darah.
Algal yang diambil dari algae dan rumput laut merupakan polimer asam-asam manuronat dan guluronat. Produk algae luas digunakan di indonesia sebagai agar-agar dab banyak digunakan sebagai bahan pengental dan stabilizer.

Fungsi Karbohidrat
1. Sebagai sumber energi.
Sel-sel otak dan lensa mata serta jaringan saraf secara spesifik bergantung pada glukosa sebagai sumber
energi.

2. Menjaga keseimbangan asam dan basa, dan pembentukan struktur sel, jaringan dan organ tubuh.



3. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.

4. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.

5.Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.

6.Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.

Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.

7.Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan bit serta kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.
METABOLISME KARBOHIDRAT (HIDRAT ARANG)
Hidrat arang (karbohidrat) berperan sebagai hasil dari pencernaan dan absorpsi gula serta at tepung yang ada dalam darah berupa glukosa. Jumlah gula dalam darah normal adalh 100 mg glukosa dalam 1 cc darah. Di dalam tubuh kita terdapat beberapa jalur oksidasi karbohidrat. Misalnya: glikosis anaerob, glikosis aerob, glikogenesis, glikogenolisis, asam glukuronat, dan glukoneogenesis. Penyimpanan glukosa dalam tubuh terjadi pada hati, otot, dan tulang dalam bentuk glikogaten. Glikogen dalam otot digunakan untuk aktivitas otot dan diganti kembali dengan glukosa darah menurut kebutuhan. Glukosa paling mudah dicerna dan diasimilasikan. Oleh karena itu, dijadikan sebagai makanan tambahan pengganti karbohidrat dari protein dan lemak.
 Akibat dari kekurangan karbohidrat adalah

Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.Maka apabila hal ini sering terjadi, apabila dimasa pertumbuhan, maka pertumbuhan orang tersebut akan mengalami hambatan baik itu secara fisik ataupun jaringan tubuh; namun apabila terjadi di orang dewasa, maka seharusnya fungsi protein sebagai salah satunya mengganti sel-sel tubuh yang rusak, tidak tercukupi.

 Akibat kelebihan dari karbohidrat adalah

Setelah diabsorpsi melalui usus selanjutnya akan masuk ke dalam aliran darah dalam bentuk glukosa dan melalui vena porta dialirkan ke hati. Di dalam hati, glukosa diubah menjadi glikogen dan kadar gula darah diusahakan dalam batas-batas konstan.

Bila jumlah karbohidrat yang dikonsumsi melebihi keperluan tubuh akan kalori, sebagian glikogen ditimbun di hati dan otot. Karena kapasitas pembentukan glikogen terbatas sekali, dan bila penimbunan glikogen telah mencapai batasnya, kelebihan karbohidrat diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam jaringan-jaringan lemak.

Karbohidrat dalam kaitannya dengan proses pencernaan, penyerapan, maupun metabolisme:

Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembulu darah melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di mulut dan berakhir di usus halus.